Select menu item

Pengenalan Verbal Behavior

*

Apakah verbal behavior itu? Verbal behavior adalah salah satu metoda dari ABA yang mengajarkan new skills (utamanya kemampuan bahasa dan sosial) untuk anak-anak autis dan berkebutuhan khusus. Bahasa di dalam verbal behavior dipandang sebagai behavior yang dapat dibentuk dan di-reinforce melalui media orang lain. Dalam verbal behavior, ungkapan receptive (mengerti) dan ekspresif (berbicara) tidak cukup, sehingga BF Skinner (pencetus verbal behavior, 1957) membagi kemampuan bahasa ekspresif ini dalam 4 jenis (verbal operant) yaitu manding, tacting, echoic dan intraverbal.
 *
Bahasa ekspresif tidak hanya sang anak mampu berkomunikasi (vokal atau non vokal) tetapi juga anak mengerti apa fungsi dari bahasa itu tersendiri. Apakah untuk manding (meminta sesuatu), tacting (melabel benda), echoic (meniru suara) dan intraverbal (menjawab pertanyaan). Dalam konsep verbal behavior, verbal tidak sama dengan vokal/berbicara. Selama anak bisa berkomunikasi (vokal, bahasa isyarat, gambar) itu berarti sudah verbal.
 *
Sama seperti teknik terapi ABA yang lain VB berdasarkan prinsip sains untuk menurunkan problem behavior dan mengajarkan new skills. VB pun harus dijalankan secara intensif, hanya VB menekankan di motivasi dari sang anak untuk menggunakan bahasa sesuai fungsinya.
 *
Mand
Mand berasal dari kata demand atau command yang artinya sama dengan request, meminta sesuatu. Jadi fungsi bahasa dalam definisi mand ini adalah untuk meminta sesuatu. Dalam konsep behavior ABC. Contohnya behavior anak meminta kue. Antecedent/sebelum behavior dari mand adalah ingin kue, behaviornya adalah anak bilang ‘kue’ dan konsekuensinya adalah mendapatkan kue. Mand ini adalah satu-satunya verbal operant yang konsekuensinya adalah barang/aktivitas yang diinginkan sebagai motivasi dari operasinya (MO=motivating operation). Secara alami mand muncul di bayi yang baru lahir, seperti bayi menangis itu adalah bentuk mand, dia ingin menyusu, minta digendong atau diganti popok, yang pelan-pelan terbentuk menjadi bahasa vokal. Konsep dari mand adalah saya meminta A, saya mendapatkan A. Pelatihan mand yang intensif bisa membuat anak yang non vokal menjadi vokal.
 *
Tact
Tact adalah me-label sesuatu yang dilihat, didengar, dicium, dirasa atau diraba oleh panca indra kita. Contohnya: antecedentnya adalah stimulus yang masuk ke panca indra misal mencium bau kue, behaviornya adalah kita bicara “kue”, konsekuensinya adalah non-specific reinforcement seperti pujian. Sebenarnya ‘pure tact’ tidak termasuk pertanyaan terapis “Apa ini?” tetapi anak memperhatikan lingkungan dan spontan berbicara tentang apa yang masuk ke panca indranya seperti mencium bau kue anak sebut ‘kue’, melihat balon sebut ‘balon’, tetapi kemampuan ini adalah sesuatu yang biasanya kekurangan dari anak autis sehingga dalam sesi terapi, terapis harus memancing tact dengan kata-kata “Apa ini?”
 *
Echoic
Echoic adalah imitasi suara. Antecedentnya adalah verbal stimulus, behaviornya echoic dan konsekuensinya adalah non-specific reinforcement misal pujian. Contohnya kita bicara kue, anak mengikuti kue, konsekuensinya ya non-specific reinforcement misal pujian, kita bilang adik pintar, hebat.
*
Intraverbal
Intraverbal adalah verbal behavior yang berada dibawah control verbal operant yang lain misalnya menjawab pertanyaan dan mengisi titik-titik (sebagai basic dari percakapan 2 arah). Antecedentnya adalah verbal stimulus, behaviornya intraverbal dan konsekuensinya non-specific reinforcement, misalnya pujian. Contohnya, kita bertanya pada anak “Apakah makanan favoritmu?” Behaviornya anak menjawab “kue” dan konsekuensinya adalah pujian, misal pintar, hebat.
 *
Dari konsep diatas terlihat jelas, bahwa satu kata ekspresif “kue” dapat dijabarkan dalam beberapa verbal operant tergantung fungsinya. Kenapa konsep VB menarik dalam penanganan anak autis? Karena kebanyakan anak autis walaupun mampu berbicara tetapi memiliki masalah dalam menggunakan bahasanya, mereka memiliki kekurangan lintas verbal operant. Salah satu contohnya adalah anak autis mampu berkata kue, tetapi mungkin tidak bisa meminta kue jika dia ingin kue atau tidak bisa menjawab apa makanan favoritnya jika ditanya. Dalam VB, masing-masing verbal operant akan dianalisa terpisah dan dijadikan target yang terpisah dan verbal operant yang lebih kuat dapat dijadikan modal untuk melatih verbal operant yang lebih lemah, istilahnya ditransfer misal dari tact ke mand, dari tact ke intraverbal, dll. Umumnya anak autis memiliki patternnya yang sama yaitu lemah di mand dan intraverbal dan kuat di tact atau echo (jika sudah vokal).
 *
Anak autis pun memiliki kekurangan untuk berbicara lintas sifat, fungsi dan kategori. Contohnya jika kita bertanya ini apa? Misal untuk apel. Jika ditanya warnanya apa, akan dijawab apel juga, demikan pula jika ditanya bentuknya apa, umummya menjawab apel juga. Padahal mereka sudah mahir mengetahu segala macam bentuk warna dan bentuk. Tetapi karena cara berpikirnya yang sangat kaku, mereka tahunya apel ya apel, bukan sesuatu yang berwarna merah atau sesuatu yang berbentuk bulat.
 *
Problem-problem bahasa yang lainnya yang mungkin muncul dalam anak autis adalah bahasanya kaku dan baku terkesan seperti robot, tidak/minim memiliki kemampuan komunikasi 2 arah dan tidak/minim memiliki kemampuan bahasa yang spontan. Kemampuan ini pun bisa dilatih dengan menggunakan teknik VB. Harus dimengerti juga bahwa setiap anak autis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga bentuk progam dan hasil akan sangat individu.
 *
Jenis bahasa yang berlaku umum selain bahasa ekspresif adalah bahasa receptive. Hal ini dalam VB disebut listener responding, artinya pendengar merespons apa yang ditanyakan/diutarakan oleh pembicara. Antecedentnya adalah verbal stimulus dari pembicara, behaviornya adalah non-verbal stimulus dan konsekuensinya adalah non specific reinforcement juga. Jadi contohnya jika kita “ambil kue”, behaviornya anak “mengambil kue” dan konsekuensinya anak mendapatkan pujian.
 *
Selain program di atas, ada kemampuan lain yang sangat penting untuk level beginner dari program untuk anak autis, yaitu kemampuan imitasi gerak dan mengikuti perintah serta kemampuan mencocokkan (matching to sample). Selain itu kemampuan basic lainnya adalah menengok dan datang jika namanya dipanggil.
 *
Peringatan: Informasi yang saya tulis harap digunakan sebagai informasi yang memperkaya pengetahuan anda, tetapi sebaiknya anda komunikasikan dengan professional yang menangani anak anda sebelum diterapkan. Ilmu yang saya sampaikan sesuai dengan keilmuan yang saya pelajari tetapi harus dipahami bahwa setiap kasus anak adalah unik. Saya tidak bertanggung jawab atas kesalahpahaman atau penyalahgunaan dari informasi yang anda terima.